Rabu, 26 Januari 2011

Dubes AS: Antusias dengan semangat anak Muda Indonesia tentang Lingkungan Hidup

Rabu/26/2011, Menjaga lingkungan adalah bagian dan tanggung jawab dari semua manusia yang ada dimuka bumi ini. Oleh sebab itu manusia sudah sepatutnya melestarikan dengan baik kalau tidak maka dampak yang buruk bahkan merusak dan efek selanjutnya manusia tidak dapat merasakan hasil ciptaan Tuhan yang sangat dahsyat dan ajaib. Dalam rangka pelesatrian lingkungan hidup itu maka DUBES AS Scott Marciel mengadakan kunjungan di Olimpiade lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau dengan menggaet SMPN 26 Surabaya dijalan Banjar Sugihan, Surabaya. Dalam kesempatan yang berbahagia ini Dubes AS menyampaikan bahwa menjaga lingkungan hidup merupakan hal yang penting yang perlu dilakukan oleh semua elemen bangsa dan juga seluruh dunia kalau tidak maka akan terjadi Climate Change ( perubahan iklim) yang sangat cepat dan merusak kehidupan dari eksositem kehidupan alam di berbagai negara yang ada seperti bencana alam yang menyeruak dan merebak merusak dan meninggalkan korban jiwa yang tak terbilang dalam hitungan jumlahnya. Disisi lain Scott sangat antusias dengan semangat dari anak-anak Indonesia khususnya Surabaya yang memiliki keprihatinan terhadap lingkungan saat ini. Acarapun dilanjutkan dengan tanya -Jawab antara siswa dan DUBES AS.Kemudian dilanjutkan dengan penanda tanganan diatas kertas yang dilakukan oleh Bapak Dubes AS dengan Walikotamadya Surabaya. Lalu pelepasan ikan di sekitar kolam SMPN 26 Surabaya.(Pedro)

Senin, 10 Januari 2011

Retreat SMAN 17: One Heart In Jesus Christ

Surabaya 7 /01/2011 Semangat saling mengasihi antar sesama manusia adalah hal yang sangat terpenting didalam kehidupan. Ini dapat mengakibatkan manusia dapat berkembang menjadi pribadi yang mampu dihargai dan saling menghargai satu dengan lainnya.Terlebih jika semangat kasih itu didorong dengan adanya Tuhan Yesus Kristus yang berserta so… pasti kegerakan kasih yang abadi memiliki perubahan yang mengakibatkan manusia bertumbuh dalam kegerakan Allah yang sejati. Sifat kasih yang sedemikian rupa ditunjukan oleh anak-anak SMA Negeri 17 Surabaya dalam kegiatan Retreat yang bertemakan One Heart In Jesus Christ di Tretes Trawas. Semangat dari sekitar anak-anak SMA Negeri 17 begitu terkesan dan berkesan dalam mengikuti setiap sesi yang ada. Mulai dari sore hari hingga malam hari mereka semua terlihat ceria dan bekerjasama kompak dalam mendengarkan dan siap menjadi pelaku Firman sih itu Tuhan yang sejati mulai dari tanggal 7-9 januari 2011 tanpa mengenal rasa lelah seperti semangat arek-arek Suroboyo yang memiliki kekuatan. Salah satu sesi yang paling berkesan di acara itu manakala Pastor Simeon menjabarkan hidup tentang Kasih. Salah satu sikap dari Kasih itu sabar. “Sabar dalam hal ini mengandung makna mampu menahan deraan dan derita yang ada ” ujar lelaki yang bergereja di GAB. Lebih lanjut ditambahkan Pak Simeon bahwa Kasih Kristus ini yang mengirimkan dia untuk datang dan melayani di SMAN 17 meskipun berbagai hambatan , tantangan yang ada namun saya tetap setia dan bersukacita dalam mengerjakan apa yang sudah dimandatkan oleh Kristus kepada Saya”kilah pria yang beranak satu ini.
Dalam satu sessi yang lain yang unik dan menarik adalah sesi games. Didalam sesi ini setiap anak-anak dibagi menjadi kelompok-kelompok. Dalam kelompok-kelompok ini pula terdapat berbagai permainan yang sederhana mulai dengan memiliki factor kesulitan yang sederhana sampai dengan factor kesulitan yang memiliki kesulitan yang sangat tinggi.
Besar dan harapan dari Acara ini menurut Martha Ria Siagian selaku ketua panitia retreat agar setiap siswa dari kelas atas hingga kelas bawah di sekolah ini dapat saling mengenal terutama saling mengasihi satu dengan yang lain. (Piere)

Pergi ke negara Paman Sam belajar Pluralisme Agama

Surabaya(7/01/2010) Melalang buana ke Amerika Serikat merupakan cita-cita setiap orang untuk mengais keuntungan dengan berbagai cara. Namun demikian ada sebuah keunikan yang dapat kita pelajari dari negara Amerika ini. Pluralisme salah satu diantaranya. Pluralisme merupakan hal yang sangat dan sering dicontoh oleh setiap negara-negara berkembang bahkan negara-negara maju seperti di Eropa sekalipun masih menelisiknya. Pluralismepun di Amerika yang secara turun – temurun diturunkan ke setiap generasi dalam setiap waktu yang secara sederhana dalam masyarakat yang multikompleks saat ini. Artinya sebagai bangsa yang disebut sebagai kampium demokrasi memelihara serta melestarikan sikap kebersamaan dan saling toleran tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama dan lain sebagainya. ini juga seperti tersirat dan tersurat secara gamblang dari pertemuan makan siang yang diadakan di Rumah Dinas Konsul Amerika Serikat di jalan Untung Suropati untuk 6 mahasiswa Indonesia Timur yang berkerinduan untuk belajar Pluralisme di Amerika Serikat selama 6 Minggu di Amerika. Suasana kekeluargaan dan kesederhanaan yang ditunjukan oleh pihak konjen Amerika Serikat di Surabaya sungguh membangkitkan semangat keluarga diantara mereka yang hadir. Terlebih, dengan sajian makanan yang kecil tapi memiliki nilai serta nuansa kebersamaan yang menyenangkan dan penuh semangat persahabatan antar kedua bangsa tergambar secara apik di siang itu. Tampak salah satu peserta yang hadir dalam pertemuan itu adalah Shurej Tomaluweng. Lelaki yang berbadan kekar dan berkepala plontos ini menyatakan tujuan ia mempelajari pluralisme di Amerika agar mendapatkan pengalaman baru yang seyogyanya dapat dikembangkan dalam praktek serta dapat memberikan urun rembug(solusi) yang dapat mengembangkan semangat persaudaraan yang sudah ada di Maluku khususnya kota Ambon yang tercinta . Tidak berhenti disitu saja mahasiswa smester 7 dari Universitas Kristen Maluku memiliki pengharapan bahwa Tetap bersemangat dalam menggapai mimpi juga Maluku harus bangkit dari segala keterpurukan kerusuhan tempo dulu dan menatap masa depan yang penuh pengharapan yang gilang gemilang.
Disaat yang sama Ibu Kristen F Bauer , selaku Konjen AS di Surabaya menyatakan sangat senang bahwa mahasiswa dari Kawasan Timur Indonesia dapat berpartisipasi dalam program Studi OF US Institute (SUSI). Lalu Ibu Kristen menambahkan program SUSI sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Obama bahwa Pmerintah Amerika Serikat ingin meningkatkan jumlah siswa Indonesia yang belajar di Amerika begitupula sebaliknya.
(Petrus Titus R)

Selasa, 04 Januari 2011

Bina Persaudaraan AS-Indonesia Lewat Sepak Bola

Surabaya(5/01/2011) Mensana In Coorporesano merupakan moto yang berbunyi dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat demikian istilah yang kita dengungkan dan acapkali kita dengarkan pada saat Olah raga di bumi pertiwi ini diproklamirkan oleh khalayak ramai di Indoensia. Alhasil dengan kekuatan yang ada dalam jiwa dan tubuh ini tentunya dapat menggairahkan dan meningkatkan kinerja semangat dari hati sanubari masyrakat yang ada. Ini membuktikan bahwa Olahraga adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dari tubuh, jiwa dan roh. Jika Olah raga itu dilakukan maka semua kepenatan dan ketegangan dalam tubuh, jiwa dan roh dapat terelaksasi dengan baik. Ini tentunya juga merupakan bagian yang sangat penting yang digambarkan oleh kitab suci bahwa Tubuh sebagai bait Allah yang seharusnya dan sepantasnya dirawat dengan baik adanya sehingga aktifitas manusia dapat berjalan dengan baik.Tak hanya berhenti disitu saja selanjutnya jika kegiatan olah raga itu dilakukan secara bersama-sama dengan kedua bangsa, hal ini menghasilkan sinergisitas energi yang memberikan semangat persaudaraan dan persahabatan yang tak akan lekang oleh apapun juga. Selaras dengan pernyataan diatas maka tali persaudaraan ini dapat terlihat jelas dalam Soccer Coaching Clinic(Program klinik pelatihan Sepak Bola) yang diselenggarakan oleh Departement Luar negeri Amerika Serikat dengan berkerjasama dengan Civic Education Indonesia mulai tanggal 3-7 Januari 2011 di Jakarta, Surabaya, dan Potianak.
Adapun Program ini diselenggarakan menurut Emily Norris selaku Humas Konsulat Jendral Amerika Serikat di Surabaya agar meningkatkan hubungan baik antara rakyat Indonesia dan AS lewat Medium olah Raga untuk kaum Muda. Secara Khusus menurut Emily program ini memiliki 2 komponen . Yang pertama, program ini memiliki 3 klinik pelatihan untuk atlit-atlit wanita dan penyandang cacat berusia 12-20 tahun dengan menggandeng 30 pelatih lokal. Yang kedua program ini diselenggarakan untuk memayungi atlit –atlit muda dan berbakat mulai dari akar rumput dari usia 7-17 tahun dengan cara membuka dialog-dialog dengan para atlit muda tersebut agar dapat mengembangkan minat dan kemampuan sehingga menjadi altit yang berhasil serta handal di masa yang akan datang. Hal senada juga datang dari Bapak William James Ryan yang memiliki kerinduan yang sama dalam mengembangkan persepakbolaan di tanah air Indonesia khususnya bagi kaum wanita atau lazim disebut kaum hawa. Seperti yang dikemukakan oleh Pak Ryan sudah ada 12 orang atlit perempuan muda belia yang akan juga diikutkan dalam program ini di Portland Amerika Serikat. Anak-anak muda itu sudah diseleksi dari Surabaya, Jakarta dan Pontianak
Kegiatan yang berlanngsung di lapangan Sepak Bola Stadion 10 Nopember Surabaya ini menggaet keempat pelatih dari Amerika . Mereka adalah Karen Willoughby,Janine Szpara, Cori Alexander, dan Rachel Rapinoe. Keempat wanita Amerika ini sangat berkompeten dalam mengajarkan teknik-teknik dalam persepakbolaan. Dari pantauan di lapangan suasana dan semangat gila bola ditunjukan oleh 91 peserta dari berbagai kalangan yang ada dari SMP, SMA sampai dengan Perguruan Tinggi Negeri Swasta dan Pemerintah pada pagi yang cerah itu.
(Petrus Titus R)