Minggu, 15 Januari 2012

Gereja Margamulya: Gereja yang dikenang Sepanjang Masa

Malioboro adalah tempat perbelanjaan yang sangat ramai dikunjungi oleh semua wisatawan yang berasal dari domestic dan beragam penjuru dunia. Oleh karenanya kawasan ini selalu eksotik dalam beragam nuansa yang ada bagi peradaban manusia. Ini juga dapat tersajikan dan ditelisik dari barang dagangan yang ada mulai dari yang asongan murah hingga yang merupakan barang-barang yang mahal adanya.Tidak itu saja banyak alat-alat transportasi yang bertebaran seperti tukang becak, Kuda dengan delman, serta taksi dan lain sebagainya yang berseliweran dikawasan yang padat setiap harinya. Meski demikian dalam kawasan Jalan Malioboro ini ada sebuah gereja yang sangat indah dan megah berdiri kokoh disudut jalan Malioboro yang terkenal itu. Gereja itu adalah gereja MargaMulya yang terletak diJalan Jendral Ahmad Yani no 5 jogyakarta. Gereja yang berdiri pada masa kolonial belanda pada tahun 1831 ini sudah memiliki kenangan dan sejarah yang tak akan lapuk untuk diingat oleh umat baik itu pendatang dan juga jemaat yang ada. Gereja ini berdiri bukan saja oleh seorang-perseorang saja melainkan oleh semua jemaat dengan semangat dan juga kebersamaan sehingga bangunan gereja ini boleh dapat dibangun sebagai gedung yang sah sebagai tempat ibadah. Tabloid Gloria pun terkesima dibuatnya untuk melihatnya. Sebagai gedung cagar budaya yang dipelihara dan dilestarikan Gedung gereja ini memiliki julukan yang sangat baik untuk dikenang yakni Gereja Ngejaman( dalam Bahasa Indonesia disebut dengan gereja Jam) Menurut Bapak Mateus menyebutkan orang-orang Jogya tidak akan kenal gereja ini sebagai gereja GPIB Marga Mulya melainkan gereja ini dkenal dengan gereja Ngejaman, karena didekat gereja itu ada sebuah jam yang dekat dengan gereja yang berdiri sama dengan Gereja ini. Ketika ditanya apakah ini ada hubungannya dengan zaman, Maka Pak Mateus pun berujar hal ini gereja ini memiliki kenangan sepanjang masa. Lalu . Tidak itu berhenti disitu saja konon, ada sebuah cerita yang menyatakan bahwa jalan Malioboro ini dikenal sebagai kawasan yang tidak mengenal lelah dalam berjuang dalam melawan kebatilan. Menurut KRT Waseswowinto Arti Malioboro terdiri dari kata Ma-Li-Obor-o yakni berarti Ma itu ada 5 yaitu Main gaplek atau berjudi, Madon artinyaMain perempuan,Minum artinya Minum minuman keras, Madat artinya memakai obat-obatan alias Narkoba, dan yang terakhir Maling atau Korupsi. 5 M ini semuanya adalah hal-hal yang harus diobor atau diberangus dari jalan ini untuk mencapai Marga Mulya atau disebut dengan Jalan Mulya( dalam bahasa Indonesia Jalan yang bersih, suci). Maka dari Itu Marga Mulya dalam prinsip Kristiani dapat disebut dengan Jalan kekal yang digambarkan secara jelas dalam beragam kitab yang ada dalam alkitab Lalu, tabloid Gloria masuk kedalam ruang gereja disini terdapat sebuah tulisan yang langsung dapat dibaca dalam bahasa Belanda yakni Die In Mijn Heeft Het Eeuwige Leven yang memiliki arti kepada Barangsiapa yang percaya kepadaNya memiliki hidup yang kekal. Selain itu juga ada tempat bagi pendeta yang sangat kuno namun masih berdiri kokoh tepat dibawah tulisan itu. Disisi kanan dan kiri terdapat kursi panjang yang melintang yang terbuat dari kayu jati yang sangat lama namun kuat dan gagah adanya. Bangunan ini pula memiliki 12 kaca yang saling berhadapan serta memiliki kesan bahwa gereja ini adalah Gereja Rasuli yang dapat dilihat dari beragam arah.

Gereja Marga Mulya pernah dikunjungi Oleh Sang Proklamator
Pada kesempatan yang berbahagia ini Gloria mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lain dari Bapak Mateus. Dua buah foto yang sangat unik dimana Proklamator seklaigus Bapak Presiden Soekarno pernah datang dan turut menikmati perayaan ibadah malam natal pada tanggal 24 Desember 1947. kebaktian pada malam natal ini dipimpin oleh Pendeta Kawegian. Sungguh sangat melegakan dan juga melihat foto sejarah yang ditunjukan oleh pak Mateus sehingga kita dapat melihat Bung Karno selaku proklamator Bangsa mampu memaknai dan mengerti akan keberagaman dalam nuansa perjuangan yang begitu sengit dengan Belanda pada waktu itu dalam rapat bersama dengan komisi tiga Negara pada waktu itu dalam Komisi Tiga Negara yakni Amerika, Australia dan juga Belgia. Jika kita refleksikan secara bersama inilah sebuah keindahan akan kekayaan dan aroma budaya Indonesia yang tak akan pernah terlupakan. Dalam masa perjuangan yang begitu sengit sang fajar dari Timur masih dapat menyempatkan waktu untuk dapat beribadah berdampingan dengan saudara-saudara dari kaum kristiani. Menarik untuk ditelisik dan sungguh mantap untuk kita sebagai saudara bangsa dan berenegara dapat memahami bahwasannya inilah Indonesia Raya yang kita banggakan dan kita cintai sepanjang masa.
Gloria pada malam yang sama mengikuti ibadah yang dipimpin oleh Bapak pdt Murwanto Moesamo. Ibadah yang berkisar satu jam ini sungguh memberikan arti yang dalam bahwasannya kita sebagai jemaat harus tetap berpegang teguh kepada Yesus sang Juruselamat bukan saja dalam keperluan kita saja melainkan dalam bermacam hal kita harus tetap mempercayai Dia baik dalam suka dan duka didalam tahun 2012. Bersama dengan Tuhan Yesus kita pasti dapat melangkah tahun ini dengan mantap. (Petrus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar