Selasa, 22 Maret 2011

Resensi Film

London Boulevard
Film yang mengambil setting di Inggris ini yang cantik tetapi juga memiliki gambaran gamblang tentang kehidupan keras yang mengakibatkan setiap orang untuk mengais keuntungan diatas orang lain. Ini menyebabkan setiap orang harus bergumul dan berjuang untuk merebut semua setiap kesempatan yang ada.
Alkisah dimulai dari kisah dari Ray Mitchel yang baru saja keluar dari penjara dan melakukan tindakan kejahatan yang ia lakukan. Dalam mengarungi kehidupan ia bertemu dengan Billy sosok pribadi tukang tagih (alias) rentenir yang berperangai kejam dan tidak mengenal belas kasihan dalam menagih kesetiap kustomernya. Pergaulan didunia keras menyebabkan Ray Mitchel kembali ke dunia kekerasan yang tidak memiliki arti.Selanjutanya tidak itu saja kehidupan kekerasan yang harus dia jalani karena tekanan kondisi dari Bos Rentenir yakni Gant yang begitu lebih bengis daripada Billy tersebut. Alhasil, Ray mitchel pun harus menghadapi kegarangan boss rentenir itu. Jauh dari kejahatan iapun harus menjaga sosok wanita Inggris Kaya yang so pasti dikelilingi oleh Paparazi. Ini menumbuhkembangkan semangat bagi Ray untuk menjaga image wanita kaya itu tanpa mengenal lelah dan waktu.
Film yang berdurasi 2 jam ini berakhir dengan kematian dari Ray yang tidak dapat berjumpa dengan sang wanita Inggris kaya raya. Akibat tusukan pisau dari anggota dari gant si Boss Rentenir itu.
Sebuah film apik yang membuat film drama ini hidup. Semua actor yang ada didalamnya berani mengekspresikan diri mereka sebagaimana adanya. Khususnya mengandung nilai-nilai kehidupan yang bermakna. Salah satu diantaranya kejahatan tidak dapat membalaskan kebaikan. Oleh karenanya manusia harus saling menghargai dan menyemangati dalam kehidupan maka yang sangat signifikan keharmonisan dapat terwujud dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar